SELAMAT DATANG DI SITUS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA dan OLAHRAGA KAB.PONTIANAK

Minggu, 30 September 2012

Semarakan POR Guru

SEDIKITNYA 520 guru mengikuti Pekan Olahraga (POR) Guru se Kabupaten Pontianak. Kegiatan itu  diselenggarakan  Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) yang dibuka H  Zulkifli Salim,   Kepala Disdikpora, di Gedung PGRI Mempawah.“POR yang juga jadi  ajang reuni sesama  guru di Kabupaten Mempawah, sekaligus  momentum  tepat pererat tali silahturahmi antara guru yang selama ini terpisahkan oleh jarak dan tempat bertugas,” kata H Zulkifli.

Selain menjadi ajang reuni para guru, POR  diisi dengan beberapa kegiatan perlombaan. Seperti, gala hadang, bola voli putra-putri, futsal, badminton dan catur. Para peserta mewakil kontingen kecamatannya masing-masing untuk tampil sebagai pemenang lomba.“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan nantinya. Terutama pada momen-momen yang tepat. Misalnya, peringatan hari guru, hari PGRI dan lainnya. Sebab, kegiatan ini sangat positif,” harapnya.

“Hendaknya seluruh rangkaian kegiatan yang dipersiapkan panitia dalam pelaksanaan POR Guru Kabupaten Pontianak tahun 2012 ini berjalan dengan sukses, tertib, aman dan lancar sebagaimana diharapkan. Agar kedepan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan lebih baik lagi,” tuturnya. Salah satu guru peserta POR memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Disdikpora Kabupaten Pontianak tersebut. Menurut dia, POR dapat dijadikan sebagai ajang pembinaan bagi guru-guru yang ada didaerah ini.

“Momentum seperti POR ini sangat langka terjadi. Dimana para guru se-Kabupaten Pontianak berkumpul dan bertatap muka. Selama ini kita sangat sulit bertemu karena kesibukan dan tugas di wilayah masing-masing,” pendapat Imran.

Bahkan, timpal dia, rangkaian kegiatan seperti perlombaan-perlombaan sangat menghibur dan mempererat tali silahturahmi antara guru. Karenanya, dia berharap POR guru ini dapat dijadikan agenda rutin dalam kalender kegiatan Disdikpora setiap tahunnya.  “Mudah-mudahan kegiatan ini dapat diagendakan terus setiap tahun. Bila perlu, kegiatannya juga ditambah. Tidak hanya perlombaan atau pertandingan saja, juga dilakukan pembinaan kegiatan lain hingga menambah suasana keakraban,” pungkasnya.
« Baca Selengkapnya »

Jumat, 28 September 2012

Perguruan Tinggi Pertama Mempawah Diresmikan (STAIM Tampung 83 Mahasiswa)

Mempawah – Lembaga Pendidikan Asmaul Husna Mempawah menggelar launching peresmian operasional Sekolah Tinggi Agama Islam Mempawah (STAIM), Kamis (27/9), di Aula Kantor Bupati Pontianak. Peresmian itu ditandai dengan pemasangan jaket almamater kepada mahasiswa STAIM oleh Bupati Pontianak H Ria Norsan.
“Terhitung sejak tanggal 27 September 2012, STAIM telah resmi beroperasi. Kita sudah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama Nomor: DJ.I/149/2012, tertanggal 27 Januari 2012,” kata Ketua Lembaga Pendidikan Asmaul Husna Mempawah, Ratnaningsih.
Ratna mengungkapkan, sesuai surat izin operasional yang dikeluarkan Kementerian Agama, STAIM berhak menyelenggarakan pendidikan pada dua program bidang studi. Yakni Jurusan Tarbiyah atau Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Jurusan Syariah atau Program Studi Ahwal As Syakhsiah.
“Untuk mata kuliah PAI, jumlah mahasiswanya sebanyak 63 orang. Sedangkan Jurusan Syariah atau Program Studi Ahwal As Syakhsiah berjumlah 20 orang,” terangnya.
Terkait kegiatan pendidikannya, lanjut Ratna, sementara waktu kampus STAIM berada di Jalan Raden Kusno atau Kompleks Masjid Agung Al-Falah Mempawah. Sedangkan jangka panjang, pembangunan gedung STAIM masih dalam pekerjaan.
“Pembangunan gedung kampus STAIM yang lebih representatif saat ini sedang dalam proses. Lokasinya di Jalan Gusti Sulung Lelanang, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Kampus akan dibangun di atas lahan milik Lembaga Asmaul Husna,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Wilayah XI Kalimantan, Ahmad Fauzi Ashari mengungkapkan, sebuah perguruan tinggi akan tumbuh besar apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang memadai, dana, dan regulasi pendidikan yang tepat.
“Karenanya, untuk membesarkan STAIM ini saya menganjurkan kepada para pengurus untuk membuat nota kesepahaman (MoU) dengan STAIN Pontianak serta Universitas Tanjungpura (Untan). Terutama menyangkut peningkatan standar mutu pendidikan nasional,” sarannya.
Sementara itu, Bupati Pontianak H Ria Norsan dalam sambutannya menyambut baik keberadaan STAIM tersebut. Bupati berharap STAIM akan menjadi pelopor masuknya perguruan tinggi lainnya di Kabupaten Pontianak. Sehingga upaya peningkatan kualitas SDM di daerah ini dapat direalisasikan dengan sebaik mungkin.
“Tentunya keberadaan STAIM ini sangat baik dalam rangka melahirkan generasi-generasi muda yang berkualitas di bidang agama. Mudah-mudahan STAIM akan terus maju dan berkembang serta mampu memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat dan daerah,” harapnya.
Terkait rencana pembangunan kampus STAIM, bupati mengatakan akan dilaksanakan secara bertahap. Dalam kesempatan itu, Norsan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung percepatan pembangunan kampus STAIM tersebut.
“Seluruh masyarakat serta kaum cendekia hendaknya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan gedung STAIM nanti. Dari segi fisik, tentunya Pemerintah Kabupaten Pontianak akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong realisasi gedung STAIM tersebut,” pungkasnya.
Pada acara launching STAIM tersebut, Bupati Pontianak H Ria Norsan berkesempatan mengenakan jaket almamater kepada mahasiswa STAIM yang akan mengikuti kuliah perdana dan kuliah umum yang disampaikan oleh Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Wilayah XI Kalimantan Ahmad Fauzi Ashari.
« Baca Selengkapnya »

Pendidikan Poin Utama Pembangunan

MEMPAWAH - Bersamaan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Bupati Kabupaten Pontianak Ria Norsan usai memimpin upacara langsung meresmikan 9 kontingen Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dari Sekolah tingkat SD-SMA se-Kabupaten Pontianak.

Bupati menyampaikan, pada peringatan itu masyarakat patut bersyukur atas bergabungngnya kementrian pendidikan dan kebudayaan, semenjak tahun 2011 telah menjadi satu kesatuan.

 "Pendidikan Dan kebudayaan ini memamang tidak dipisahkan satu Sama lain. Ini merupakan Hal yang sangat erat kaitannya," ujarnya, Rabu (2/5/2012).

Dikatakannya, pendidikan menjadi point utama dalam perkembangan, begitu halnya dengan kebudayaan. Jika keduanya sudah baik maka itu akan menjadi karakter bangsa kedepannya dalam mengembangkan kemajuan daerah maupun negara.

"Perkembangan pendidikan sudah mengalami kemajuan, namun kita tidak boleh puas begitu saja. Setiap tahun kita harus terus meningkatkan taraf pendidikan di daerah," tandasnya.
« Baca Selengkapnya »